prospek budidaya ikan sidat
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggalakkan budidaya pembesaran sidat jenis angulilla bicolor untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Selain itu, pembesaran sidat juga untuk memerangi pasar gelap benih sidat yang marak karena nilai ekonominya yang tinggi.
“Sidat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di pasar domestik saja harga sidat ukuran konsumsi antara Rp120 hingga Rp150 ribu per kilogram. Sementara, kalau diekspor nilainya jadi berlipat-lipat. Harganya bisa mencapai Rp1 juta per kilogram,” kata Direktur Gedhe Foundation, Yossy Suparyo.
Kata dia, petani di Banyumas dan Cilacap sudah menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang memiliki divisi pengembangan budidaya sidat untuk mendampingi dalam teknologi budidaya dan pakan. UNS sekaligus menjadi mitra dalam penjualan hasil panen budidaya tersebut.
“Sidat ukuran konsumsi nantinya bakal diekspor ke Jepang, negara pengkonsumsi sidat nomor satu di dunia,” ujarnya.
Yossy mengklaim, Cilacap selama ini dikenal sebagai penghasil benih sidat tangkapan alam terbesar di Indonesia. Benih ini bahkan dijual dan diekspor secara gelap ke negara lain, seperti Jepang dan China.
“Laguna itu surga benih sidat di situ. Cilacap itu, dalam sebulan mencapai 2 ton lebih, itu tercatat dari pengepul-pengepul yang ter-register, kalau black marketnya dua kali lipat, bisa mencapai 5 ton hingga 6 ton,” bebernya.
Yossy mengungkap, selama ini benih sidat asal Cilacap banyak dipelihara di farm dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini menurut dia banyak merugikan. Sebab, di Cilacap masih tersedia banyak lahan payau yang bisa dimanfaatkan untuk usaha pembesaran sidat. Di kawasan laguna segara anakan, banyak tambak bandeng dan udang yang kini mangkrak. Mestinya itu biasa dimanfaatkan untuk pembesaran sidat.
“Kita harus menerapkan mutu yang sama, jadi gampang dalam standarisasi yang sama. Kemudian, sebenarnya membantu petani dalam teknologi budidaya, agar petani tidak rugi karena menerapkan teknologi yang salah dalam pemeliharaan,” ujarnya.
Yossy menambahkan, benih sidat ukuran glass ell (kecil) bisa dihargai antara Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta per kilogram di pasar gelap. Sedangkan benih ukuran besar, per kilo isi 400 benih dihargai Rp 1 juta. Selanjutnya ukuran per kilo isi 40 sampai 50 benih seharga Rp 450 ribu.
sumber : budidayakita.com